Kamis, 25 Februari 2010

Malaria, Penyebab Firaun Meninggal


Selama bertahun-tahun, ilmuwan mencoba menguak misteri kematian Raja Tutankhamun. Penemuan terbaru menyebutkan, Firaun Mesir yang paling terkenal itu meninggal karena malaria.

Hasil penelitian DNA menyebutkan, Raja Tutankhamun meninggal pada usia 19 tahun disebabkan komplikasi akibat patah kaki yang kemudian diperparah oleh malaria. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal American Medical Association ini juga menemukan bukti bahwa Raja Tutankhamun menderita sumbing pada langit-langit mulut dan mengalami clubfoot atau tulang kaki bengkok. Penyakit yang terakhir menjadikannya sebagai seorang Firaun yang membutuhkan alat bantu untuk berjalan.

Tut, demikian sapaannya, menjadi Firaun di usia 10 tahun pada masa 1.333 SM. Dia hanya sempat memerintah kerajaan Mesir kuno selama sembilan tahun hingga kematiannya tiba. Tut adalah keturunan terakhir dari dinasti ke-18 Kerajaan Mesir Baru, salah satu dinasti paling berkuasa pada zaman itu.

Dilansir Daily Mail, Rabu (17/2/2010) kesimpulan ini didapat berdasarkan hasil tes DNA dan pemindaian CT terhadap 16 mumi termasuk mumi Tut. Studi ini awalnya dilakukan guna mengidentifikasi sejumlah mumi yang satu keturunan dengan keluarga Tut.

Penyebab kematian Tut selama ini menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, arkeolog dan sejarawan. Sebagian meyakini Tut meninggal ketika patah kaki yang dialaminya semakin parah akibat penyakit gangren. Sementara sebagian lainnya berspekulasi bahwa Tut mati karena sengaja dibunuh.

Arkeolog Zahi Hawass yang memimpin penelitian ini mengumumkan temuan terbaru mereka secara lengkap di Museum Kairo, dimana mumi-mumi Firaun terkenal ditempatkan disana. (rah)

0 komentar:

Posting Komentar