Kontroversi dibalik Ujian Nasional belum berakhir, tetapi pemerintah tetap pada keputusan untuk melaksanakan UAN sebagai salah satu standar kelulusan. Sebagai pendidik, orang tua ataupun siswa kita tidak perlu berpolemik terhadap hal tersebut, sekarang saatnya kita mempersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional yang dilaksanakan pada bulan April ini, “optimis dan percaya diri” adalah sikap yang tepat untuk menghadapi hal tersebut.
Sebagai guru atau pendidik harus memanfaatkan waktu yang sangat singkat ini untuk mempersiapkan kematangan peserta didik, baik secara teknis maupun secara mental. Guru adalah seorang “pelatih” yang akan memberikan inspirasi, mengarahkan dan “mengatur serangan” sehingga tercapainya sebuah “goal” yaitu lulus Ujian Nasioanal. Secara teknis, guru memberikan gambaran tentang Ujian Akhir Nasional, mengenai kisi-kisi soal yang akan diujikan, cara bagaimana membagi waktu mengerjakan soal dalam ujian sehingga tidak kekurangan waktu.
Oleh karena itu boleh juga diberikan kiat-kiat bagaimana menjawab soal dengan waktu yang singkat dan tepat. Guru memberikan beberapa alternatif penyelesaian soal misalnya dalam pelajaran Matematika, soal tentang limit fungsi ada beberapa cara untuk menyelesaikannya. Kemudian guru dapat merekomendasikan cara yang mana yang cocok untuk digunakan dalam ujian nasional.
Selain secara teknis, guru juga perlu menyiapkan secara mental atau psikologis peserta didik. Ujian nasional memang bisa membuat “stressing” bagi peserta didik karena kenaikan standar yang ditetapkan. Tak heran muncullah rasa pesimis yang bisa menurunkan rasa percaya diri peserta didik. Oleh karena itu perlunya memperkuat keyakinan dan percaya diri dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik.
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan peserta didik (siswa) ketika berada di lingkungan keluarga, berikanlah perhatian penuh kepada mereka, ciptakan suasana di rumah yang rileks dan menyenangkan, hindarkan suasana yang dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka, ingatkan kepada mereka untuk berdoa karena apapun usaha manusia hanya Tuhan yang menentukan. Manusia hanya berikhtiar dan berusaha Tuhanlah yang mengabulkan.
Persiapan Sebelum Ujian
Bagi para pelajar yang ingin memikirkan masa depannya, beberapa minggu, hari dan jam yang terakhir ini adalah waktu yang bermakna. Beberapa hal yang perlu kita kenali prilaku kebiasaan yang perlu kita siasati sebelum menghadapi ujian diantaranya: langkah kehidupan kita meningkat dengan tajam, sulit duduk dengan tenang untuk belajar, mengalami debaran jantung yang sangat keras dan kecepatan nafas bertambah, memandang tumpukan catatan pelajaran yang akan diujikan terasa pusing, waktu berlalu dengan cepat, kepanikan pun menyerang, merasa bahwa teman-teman kita selalu terlihat lebih percaya diri dan lebih tenang. Pendeknya kita akan berhadapan dengan persoalan bagaimana menggunakan sisa waktu kita dengan cara efektif.
Ada beberapa metode menggunakan waktu agar dapat memperoleh manfaat sepenuhnya dari waktu belajar yang tersedia. Langkah pertama, susunlah rencana rencana belajar mingguan, harian dan jam untuk rencana sesi belajar yang akan dilakukan. Langkah kedua adalah membagi tugas belajar dalam waktu yang tersedia, setelah mengatur periode kemudian tentukan sasaran masing-masing dari mata pelajaran. Untuk mendapatkan perspektif dari masing-masing mata pelajaran lihatlah silabus bila ada. Kita harus mendaftar bidang kepentingan dari tiap-tiap mata pelajaran. Bila silabus tidak tersedia, bukalah kembali catatan sehingga bila kita belajar dengan tujuan yang sangat umum, itu berarti kita hanya akan membuang waktu saja.
Sistem belajar kebut semalam, yang merupakan praktek tradisional harus dipandang sebagai upaya terakhir dan bukan sebagai tahap belajar yang direncanakan dalam persiapan ujian. Sistem belajar ini akan menghambat belajar yang tuntas dan dapat mengakibatkan kebingungan selama ujian. Luangkanlah waktu untuk istirahat, karena keletihan mental dan fisik akan melemahkan sehingga sangat berbahaya untuk konsentrasi dalam menghadapi ujian. Waspadalah terhadap rangsangan seperti minum kopi teh dan tablet yang dapat mencegah tidur, terlalu banyak kafein didalam tubuh dalam kondisi tegang dapat menghasilkan efek negatif, tangan bergetar, konsentrasi berkurang,dan menimbulkan kegelisahan.
Menghadapi Ujian
Hari pertama yang sudah dinantikan tiba, setelah belajar keras sekarang saatnya memperlihatkan berapa banyak menguasai mengenai topik yang telah dipelajari. Setelah formalitas awal , para peserta ujian diberikan sedikit waktu untuk membaca pertanyaan ujian, pada periode ini peserta tidak diperbolehkan menulis, pada saat membaca pada tahap awal mungkin akan menemukan beberapa pertanyaan yang sulit bagi anda atau sudah dipelajari tapi masih ragu ragu. Ketika mengalami hal ini janganlah panik. Lanjutkanlah membaca kepada pertanyaan berikutnya anda akan menemukan pertanyaan yang anda anggap mudah, selesai membaca anda dapat menentukan, dan mendiferensialkan masing masing soal dan kemudian dapat membagi waktu dan prioritas.
Mengalokasikan waktu untuk pertanyaan hanya memerlukan waktu beberapa menit tetapi janganlah diabaikan. Ini adalah salah satu metode untuk mengefektifkan waktu pada saat melaksanakan ujian. Ingatlah sebagian dari proses ujian adalah berusaha membuat diri kita bertanggungjawab atas penggunaan waktu. Membagi waktu secara adil pada tiap soal dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dua kriteria utama: pengetahuan anda mengenai soal dan nilai angka dari soal.
Pada tahun belakangan ini ujian menggunakan soal pilihan ganda, persiapan yang paling baik adalah dilakukan secara sistematis. Rencanakan untuk membaca catatan beberapa kali agar fakta, angka, tanggal dan konsep tertanam didalam pikiran anda, kemudian tuliskan kembali sehingga anda benar memahami.
Mengakhiri opini ini, penulis mengajak seluruh komponen yang terlibat untuk mempersiapkan ujian nasional ini secara matang sehingga mutu yang ditargetkan pemerintah dapat dicapai dalam proses pendidikan. Kepada seluruh peserta didik (siswa) yang akan mengikuti ujian janganlah panik. Yakinlah dan percaya dirilah, Kamu bisa!!!
Sebagai guru atau pendidik harus memanfaatkan waktu yang sangat singkat ini untuk mempersiapkan kematangan peserta didik, baik secara teknis maupun secara mental. Guru adalah seorang “pelatih” yang akan memberikan inspirasi, mengarahkan dan “mengatur serangan” sehingga tercapainya sebuah “goal” yaitu lulus Ujian Nasioanal. Secara teknis, guru memberikan gambaran tentang Ujian Akhir Nasional, mengenai kisi-kisi soal yang akan diujikan, cara bagaimana membagi waktu mengerjakan soal dalam ujian sehingga tidak kekurangan waktu.
Oleh karena itu boleh juga diberikan kiat-kiat bagaimana menjawab soal dengan waktu yang singkat dan tepat. Guru memberikan beberapa alternatif penyelesaian soal misalnya dalam pelajaran Matematika, soal tentang limit fungsi ada beberapa cara untuk menyelesaikannya. Kemudian guru dapat merekomendasikan cara yang mana yang cocok untuk digunakan dalam ujian nasional.
Selain secara teknis, guru juga perlu menyiapkan secara mental atau psikologis peserta didik. Ujian nasional memang bisa membuat “stressing” bagi peserta didik karena kenaikan standar yang ditetapkan. Tak heran muncullah rasa pesimis yang bisa menurunkan rasa percaya diri peserta didik. Oleh karena itu perlunya memperkuat keyakinan dan percaya diri dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik.
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan peserta didik (siswa) ketika berada di lingkungan keluarga, berikanlah perhatian penuh kepada mereka, ciptakan suasana di rumah yang rileks dan menyenangkan, hindarkan suasana yang dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka, ingatkan kepada mereka untuk berdoa karena apapun usaha manusia hanya Tuhan yang menentukan. Manusia hanya berikhtiar dan berusaha Tuhanlah yang mengabulkan.
Persiapan Sebelum Ujian
Bagi para pelajar yang ingin memikirkan masa depannya, beberapa minggu, hari dan jam yang terakhir ini adalah waktu yang bermakna. Beberapa hal yang perlu kita kenali prilaku kebiasaan yang perlu kita siasati sebelum menghadapi ujian diantaranya: langkah kehidupan kita meningkat dengan tajam, sulit duduk dengan tenang untuk belajar, mengalami debaran jantung yang sangat keras dan kecepatan nafas bertambah, memandang tumpukan catatan pelajaran yang akan diujikan terasa pusing, waktu berlalu dengan cepat, kepanikan pun menyerang, merasa bahwa teman-teman kita selalu terlihat lebih percaya diri dan lebih tenang. Pendeknya kita akan berhadapan dengan persoalan bagaimana menggunakan sisa waktu kita dengan cara efektif.
Ada beberapa metode menggunakan waktu agar dapat memperoleh manfaat sepenuhnya dari waktu belajar yang tersedia. Langkah pertama, susunlah rencana rencana belajar mingguan, harian dan jam untuk rencana sesi belajar yang akan dilakukan. Langkah kedua adalah membagi tugas belajar dalam waktu yang tersedia, setelah mengatur periode kemudian tentukan sasaran masing-masing dari mata pelajaran. Untuk mendapatkan perspektif dari masing-masing mata pelajaran lihatlah silabus bila ada. Kita harus mendaftar bidang kepentingan dari tiap-tiap mata pelajaran. Bila silabus tidak tersedia, bukalah kembali catatan sehingga bila kita belajar dengan tujuan yang sangat umum, itu berarti kita hanya akan membuang waktu saja.
Sistem belajar kebut semalam, yang merupakan praktek tradisional harus dipandang sebagai upaya terakhir dan bukan sebagai tahap belajar yang direncanakan dalam persiapan ujian. Sistem belajar ini akan menghambat belajar yang tuntas dan dapat mengakibatkan kebingungan selama ujian. Luangkanlah waktu untuk istirahat, karena keletihan mental dan fisik akan melemahkan sehingga sangat berbahaya untuk konsentrasi dalam menghadapi ujian. Waspadalah terhadap rangsangan seperti minum kopi teh dan tablet yang dapat mencegah tidur, terlalu banyak kafein didalam tubuh dalam kondisi tegang dapat menghasilkan efek negatif, tangan bergetar, konsentrasi berkurang,dan menimbulkan kegelisahan.
Menghadapi Ujian
Hari pertama yang sudah dinantikan tiba, setelah belajar keras sekarang saatnya memperlihatkan berapa banyak menguasai mengenai topik yang telah dipelajari. Setelah formalitas awal , para peserta ujian diberikan sedikit waktu untuk membaca pertanyaan ujian, pada periode ini peserta tidak diperbolehkan menulis, pada saat membaca pada tahap awal mungkin akan menemukan beberapa pertanyaan yang sulit bagi anda atau sudah dipelajari tapi masih ragu ragu. Ketika mengalami hal ini janganlah panik. Lanjutkanlah membaca kepada pertanyaan berikutnya anda akan menemukan pertanyaan yang anda anggap mudah, selesai membaca anda dapat menentukan, dan mendiferensialkan masing masing soal dan kemudian dapat membagi waktu dan prioritas.
Mengalokasikan waktu untuk pertanyaan hanya memerlukan waktu beberapa menit tetapi janganlah diabaikan. Ini adalah salah satu metode untuk mengefektifkan waktu pada saat melaksanakan ujian. Ingatlah sebagian dari proses ujian adalah berusaha membuat diri kita bertanggungjawab atas penggunaan waktu. Membagi waktu secara adil pada tiap soal dapat dilakukan dengan cara memperhatikan dua kriteria utama: pengetahuan anda mengenai soal dan nilai angka dari soal.
Pada tahun belakangan ini ujian menggunakan soal pilihan ganda, persiapan yang paling baik adalah dilakukan secara sistematis. Rencanakan untuk membaca catatan beberapa kali agar fakta, angka, tanggal dan konsep tertanam didalam pikiran anda, kemudian tuliskan kembali sehingga anda benar memahami.
Mengakhiri opini ini, penulis mengajak seluruh komponen yang terlibat untuk mempersiapkan ujian nasional ini secara matang sehingga mutu yang ditargetkan pemerintah dapat dicapai dalam proses pendidikan. Kepada seluruh peserta didik (siswa) yang akan mengikuti ujian janganlah panik. Yakinlah dan percaya dirilah, Kamu bisa!!!
Sumber data : Internet tea'
0 komentar:
Posting Komentar